MY SPIRIT

KADO TERINDAHKU DI TAHUN BARU INI ADALAH KAMU SUAMIKU MY LIFE MY SPRIT, I LOVE YOU SO MUCH

Senin, 12 Januari 2015

CINTA BUTA ABU NAWAS


Akhir-akhir ini saya sangat keranjingan membaca buku mengenai seorang sufi yang hidup di masa kepemimpinan khulafaur-rasyidin harun al-rasyid, seorang sufi sekaligus jenakawan yang ceritanya sangat populer dan tersohor dimana-mana. Beberapa waktu yang lalu saya terkesima membaca cerita sang jenakawan yang terkenal dengan nama Abu nawas ini dengan putra raja yang sakit. Memang cerita ini hanya segelintir cerita mengagumkan yang dimiliki sang jenakawan, namun bukan cerita itu yang penting, tapi bagaimana sebuah kutipan yang membuatku merasa sangat cocok mengambil kata-kata ini untuk diadopsi jadi bahan tulisan.

Singkat cerita putra sang raja sakit karena dia jatuh cinta terhadap seorang wanita dan Dia takut mengutarakan hal tersebut kepada baginda raja.

Sang raja lalu meminta pendapat Abu nawas mengenai hal tersebut. Dan sang sufipun berkata

Cinta itu buta, Bila kita tidak berusaha mengobati kebutaanya maka ia akan mati”

Yah kalau ditelaah baik-baik memang makna yang terkandung bagi yang berfikir lewat tingkatan matanya mengatakan bahwa benar “jika kita buta maka kita akan merasakan kegelapan yang sesungguhnya dan hal itu membuat kita benar-benar mati”

Orang yang berfikir lewat tingkatan Otaknya mengatakan bahwa sekalipun buta dalam artian penglihatan (mata sesungguhnya) namun kita masih bisa melihat dan merasakan sesuatu dengan mata hati karena pengetahuan yang dimilikinya”

Orang yang berfikir lewat tingkatan hatinya akan mengatakan bahwa Kebutaan itu adalah anugerah, sekalipun bagi sebagian orang mengatakan itu adalah musibah karena baginya segala sesuatu yang telah ditakdirkan oleh Allah itu adalah anugerah yang patut untuk disyukuri bukan untuk disesali”


Pada intinya saya memetik beberapa hikmah dari kalimat sang sufi, Segala sesuatu punya penawarnya. Jika punya masalah pasti ada jalan keluar bagaimana memecahkan masalah tersebut. Jika ada sesuatu yang tidak seharusnya akal fikiran menjangkaunya, jangan memaksakan kehendak agar fikiran bisa menjangkaunya dengan akal sehat karena tidak semua yang ada di dunia ini mesti kita bisa jangkau dengan akal fikiran karena semua itu  sudah kehendak dan ketetapan yang telah diberikan oleh sang Khalik.

Sebagai manusia tempatkanlah diri anda pada kemanusiaan yang sesungguhnya, bukan berada dan berdiri di garis nafsu. Karena sesungguhnya bila akal mulai teracuni maka semua tingkah laku dan fikiran akan ikut teracuni.

Yang terakhir sebelum mencintai manusia maka cintailah sebelumnya sang pemilik cinta itu, agar hidup akan menjadi tenang, tentram karena segala urusan telah disandarkan padaNya. Allahumma aamien 

Tidak ada komentar: