Entahlah aku akan mulai bercerita
dari sudut pandang mana.Saat itu kumandang adzan subuh membuatku
terbangun,,kuayuhkan kaki untuk mengambil air wudhu di sumur belakang,kulihat
ibuku sudah ada didapur, dengan senyumnya yang begitu menggetarkan jiwaku,
Senyum yang selalu bermain-main dipelupuk mataku dikala aku lagi kesepian,
Senyum yang selalu menghiburku disaat aku sedang terjatuh, Senyum yang
senantiyasa menemaniku dalam gelapnya hari-hariku, Kata-kata itu selalu dikeluarkannya
dengan senyuman “kamu sudah bangun nak”? dan akupun selalu
menjawabnya dengan sunggingan “iya Bu!”Kudengar ayahku mulai iqamat
dikamar tengah.Subuh itu aku,ibu kakak, dan ayahku sholat berjama’ah.Entahlah
aku merasakan sesuatu saat itu hatiku begitu damai dan tenang tak tersa air
mataku menetes mendengarkan surah yang dibaca oleh ayahku.”Ya ayyuha nafsul
muthmainnah,irji’I ila rabboki rodiyatan mardiyyah”!!Subehanallah air mataku
terus meleleh.
Subuh itu ternyata mangisyaratkan
sesuatu kepadaku, subuh itu ternyata menyampaikan sebuah pesan yang belum ku
ketahui sebelumnya, Subuh itu ternyata merupakan subuh yang sangat indah, orang
yang selalu mamberiku senyum indahnya saat aku terbangun, orang yang selalu
menyapaku di pagi hari “nak,,!! Kamu sudah bangun?” dan akupun
akan membalasnya lagi dengan sunggingan dan berkata “iya,BU,,!!!Namun
saat inilah ternyata yang membuatku melihat manifesta keMahakuasaanNya, saat
ini lah aku tidak mengetahui seluk beluk skenario yang telah disusun OlehNya
sebelumya dalam Arsy........
Kuciam tangan ibu, ayah dan
kusalami kakakku. Aktifitas subuh biasanya kami habiskan didapur untuk
mempersiapkan keperluan dipagi hari hingga malam hari dan pasti ada saja
gurauan yang kami buat setiap pagi yang mebuat dapur dirumah kami terasa hidup,
tertawa membahana memecah kesunyian dipagi yang indah. Untuk sesaat kami
terdiam, dan pagi itu ibu sempat mengucapkan kata-kata aneh kepadaku,,entahlah
aku kira dia hanya bergurau “Nak kalo aku meninggal jangan lupa kapas
yang aku pintal itu kamu jadikan alas pada kain kafanku nant"i, ibu
memang suka memintal kapas yang diambilnya dari kebun belakng karena ibu adalah
seorang yang ulet dan gemar bercocok tanam dikebun belakang rumah. Setiap hari
dia senang memetik kapas kemusian sipinta dengan rapi sehingga kapas itu lama
kelamaan terlihat seperti sebuah tempat tidur. ibu bergumam "
siapa tau ibu nanti sudah tidak ada,jadi ingat pesan ibi ini!!”aku sedikit
kaget namun aku balas dengan kata-kata yang bercanda,”akh ibu semua manusia
pada dasarnya akan meninggal, siapa tahu aku yang meninggall
duluan!” ibu pun tersenyum simpul dia kemudian berkata “tidak nak
biar aku saja yang duluan!”.Tidak seperti biasanya ibu bilang mau istirahat
dulu,dalam batinku bergolat “masih pagi-pagi begini??, tidak biasanya ibu
berkata seperti??”lalu dia mengulang lagi kata-katanya “Nak aku
istirahat dulu, karena sebentar ibu akan menjalani perjalanan yang
panjang.
Kutatap ibuku dengan perasaan tak
menentu, kulihat diboala matanya tersirat segurat keletihan dan kesedihan
meskipun dia tersenyum.”tanpa sadar aku mangucapkan kata-kata ini “Iya
bu!!”istirahat saja dulu pulihkan tenaga karena pasti ibu kecapean tadi
malam kerja RPP
siswa.Yah akhirnya ibuku pun terbaring dan aku melanjutkan aktifitas, karena
liburan kali ini kau pulang kampung, lumayan bisa bantuin orang tuaku di
kampung,Jam 09:17 WITA aku kekamar Ibu,karena tidak biasanya ibu selalu lalai
dengan tidurnya, tapi sebelum mengetuk pintu kamar ibu, aku urungkan niat itu,
“astaghfirullah aku lupa sholat Dhuha!batinku bergejolak, bergegas aku
ambil air wudhu kemudian sholat dhuha 4 rakaat, sewaktu aku berdoa, tiba-tiba
aku melihat ibu sudah duduk...disamping tempat tidurku dan selesai berdoa
kupalingkan wajahku kembali dan samar-samar bayangan itu terasa aneh bagiku
sosok yg sangat cerah tapi kenapa beda dengan ibu sebelumnya??
Entah kenapa lidahku terasa keluh untu
berkata-kata dan tiba-tiba bayangan itu menghilang,aku sempat kaget dan
terjatuh.Aku kira aku mungkin sedang berhalusinasi mungkin juga kecapean karena
tadi malam kan aku menyelesaikan tugas kampus yang aku bawa dari Makassar
sampai begadang setidaknya menemani ibu kerja RPP sekalian begasang
barengan..kulipat peralatan sholatku.Kulangkahkan kakiku kekamar ibu.Kuketuk
pintunya tapi sampai ketukan yang ketiga kalinya ibu tidak membuka pintu
kamarnya.Aku mendorong pintu itu, pintu kamarnya ternyata tidak di kunci,
“tumben yah ibu tidak mengunci kamar seperti biyasanya.Aku pun melihat di atas
tempat tidur ternyata ibu tidak tidur tapi dia lagi menulis kayaknya dia
tertidur sewaktu menulis sesuatu mukanya tertelungkup kemeja .
Dengan perasaan deg-degkan akupun
menghampiri ibu, Kuusup belakangnya dengan lembut,kupegang bahunya tiba-tiba
tubuhnya ambruk kekanan.”Tanpa terasa air mataku meleleh “INNALILLAHI WAINNA
ILAIHI ROJI’UN”!Ternyata ibuku telah pergi untuk selamanya setelah menuliskan
surat untukku dan untuk kakakku.penggalang sebagian isi surat buatku adalah
“Nak, hari ini
selesailah tugas ibu sebagai seorang guru, Selesailah tugas ibu mendidikmu, Ibu
tahu kamu anak yang baik dan berbakti kepada ke dua orang tuamu, jadi jagalah
baik-baik dirimu nak, Ibu sudah bersiap-siap menjalani kehidupan lain setelah
kehidupan ini,…Ibu mohon jaga dirimu baik-baik dimanapun kamu berada, kamu
adalah anak perempuan junjunglah harga dirimu jangan mempermalukan keluarga di
negerinya orang, janganlah engkau melupakan hakikat dirimu sebagai
manusia, dan satu lagi jangan pernah kamu tinggalkan sholatmu, hargai Ayahmu
dengan kebaikan, jangan sampai kamu durhaka kepadanya, hormati kakakamu, dan
saling membantu serta saling menyayangilah kalian di dunia ini, karena kalian
adalah satu batang tubuh yang tidak terpisahkan, jangan membuat sisi lain dari
tubuh itu menjadi sakit karena yang satunya sakit, Barokallah fiiumrikuum
anakku dan keluargaku
Bunda
Hj.Hamsiah
Sore itu kuiringi kepergian ibu dengan perasaan hancur, hatiku
remuk semua kepiluan terasa sesak berkumpul didalam dadaku.Orang yang selama
ini mendidikku, Orang yang selalu menyapaku dengan senyum di pagi hari, orang
yang selalu mengajariku bagaimana menghargai hidup dan perjuangan, dan wanita
yang sangat kucintai sampai akhir hayatku nanti, yah dia telah pergi, pergi tuk
selamanya, pergi diiringi derai tangisku bersama serpihan-serpihan luka yang
membuatku merasakan betapa pahitnya hidup yang kulalui tanpa dia yang selama
ini menemaniku dalam suka dan duka..
Bunga kamboja dan tangiskupun
terus mengiringi kepergiannya hingga kepersemyaman terakhirnya .Ibu semoga aku
tetap tegar dengan kepergianmu, Aku selalu berharap ini semua hanya mimpi
meskipun ini adalah kenyatan Ibuku.Ibu aku akn selalu merindukanmu dan
mendoakanmu semoga engkau bahagia disisi_Nya.Maafkanlah dosa anakmu ini…Semoga
ALLAH mengangkatmu ketempat yang paling tertinggi wahai ibuku.Terimakasih buat
Cinta yang telah kau berikan kepadaku, Cinta yang tak sempat kubalas dengan
kebahagian, cinta yang tulus tanpa pamrih, Cinta dunia dan akhirat.Aku
mncintaimu Bundaku…….!!!! Kisah ini kupersembahkan untuk yang aku cintai
Pahisah, Pahirah, Ahmad Subhan
dan adikku Muhammad Yahya Anshory
Buat mom and dad I LOVE YOU SO
MUCH
Posted 18th October 2010 by Nur
Samawiah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar