Bunga Pacar air (Impatiens balsamina ) adalah tanaman
yang berasal dari Asia Selatan dan Asia Tenggara. Tanaman ini diperkenalkan di Amerika pada abad ke-19. Tanaman ini adalah tanaman tahunan
atau dua tahunan dan memiliki bunga yang berwarna putih, merah, ungu atau merah
jambu. Bentuk bunganya menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tinggi tanaman ini
bisa mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal dan daunnya yang bergerigi
tepinya.
Tanaman
ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya. Walau demikian
tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering. Berbagai bagian
tanaman juga digunakan sebagai obat tradisional.
Tanaman
ini adalah tanaman tahunan atau dua tahunan dan memiliki bunga keluar dari
ketiak daun warnanya putih, merah, ungu, oranye, atau merah jambu.
Bentuk bunganya menyerupai bunga anggrek yang kecil. Tinggi tanaman ini bisa
mencapai satu meter dengan batangnya yang tebal. Daun tunggal, bertangkai
pendek. Helaian daun bentuk lanset memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi,
pertulangan menyirip. Bunganya ada yang engkel dan ada yang dobel. Buahnya buah
kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin.
Tanaman
ini sangat disukai lebah dan serangga lain yang membantu penyerbukannya. Walau
demikian tanaman ini tidak dapat hidup di lingkungan yang kering. Berbagai
bagian tanaman juga digunakan sebagai obat tradisional.
Nama Lokal :
Sumatera: Lahine, paruinai, Jawa:
pacar cai, pacar banyu; Kimhong (Jakarta), Nusatenggara: pacar foya, pacar aik;
Sulawesi: Tilang-gele duluku, kolendingi unggaagu; Bunga jabelu, giabebe, gofu,
laka gofu, bunga taho, ; inai anyer. (Maluku); Feng xian hum (China).
Habitat: Tumbuh di pekarangan
rumah pada ketinggian 1-900 m
Familia : Balsaminaceae
Berupa terna berbatang basah,
bercabang, dengan daun tunggal, bentuk lanset memanjang pinggir bergerigi warna
hijair muda tanpa daun penumpu. Bunga berwarna cerah, ada beberapa macam wama,
seperti merah, oranye, ungu, putih, dll., ada yang “engkel” dan ada yang
“dobel”. Buahnya buah kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang
terpilin. Biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm.
Deskripsi tanaman
Herba tegak, batangnya
berair, tinggi 0,3-0,8 m. Daun berbentuk mata tombak, sampai pangkal bergerigi
tajam, ukuran 6-15 kali 2-3 cm. Bunga bertangkai terdiri atas 1-3 buah, kelopak
samping 2 mm berbentuk corong miring menyerupai taji sepanjang 20 mm.
Bermahkota 5 lembar, 4 berbentuk jantung terbalik berkuku dan yang kelima
lepas. Buah berbentuk elips, pecah menurut ruang secara tiba-tiba
Morfologi
·
Batang
Pacar air merupakan tanaman terna berbatang basah (Herbacceus) , lunak, bulat (terres)
, bercabang,warna hijau kekuningan. Pacar air biasanya ditanam sebagai
tanaman hias dengan tinggi 30-80 cm. arah tumbuhnya tegak ( Erectus) , percabangannya monopodial.
·
Daun
Daunnya
tunggal (Folium simplex), tersebar,
berhadapan, atau dalam karangan. Bentuk daun lanset memanjang (Lanceolottus oblongus), pinggirnya
bergerigi (Serratus), ujung meruncing
(Accuminatus), tulang daun menyirip (Penninerfis). Warna daun hijau muda
tanpa daun penumpu, jika ada daun penumpu bentuknya kelenjar. Bagian bawah
membentuk roset akar. Tulang daun menyirip. Luas daunnya sekitar 2 sampai 4
inchi. Pangkal daun bergerigi tajam, runcing.
·
Akar
Terna
ini berakar serabut (Radix adventica)
·
Buah
Bakal buah menumpang, beruang 4-5. Dalam satu ruangan tersebut terdapat dua
atau lebih bakal biji. Buah membuka kenyal dan termasuk buah batu dengan 5
inti. Bentuk buah elliptis, pecah menurut ruang secara kenyal. Benihnya
endospermic. embrio akan mengalami diferensiasi.
·
Bunga
Tanaman ini memiliki aneka macam warana bunga. ada yang putih, merah, ungu,
kuning, jingga, dll. Jika pacar air yang berbeda warna disilangkan, maka akan
terbentuk keturunan yang beraneka ragam. Contoh persilangannya terdapat dalam
album gambar.
Bunga zygomorph, berkelamin 2, di ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak (Calyx) samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, lepas. Daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2 bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu membentuk tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas.Memiliki 5 kepala putik.
Bunga zygomorph, berkelamin 2, di ketiak. Daun kelopak 3 atau 5, lepas atau sebagian melekat, bertaji. Daun kelopak (Calyx) samping berbentuk corong miring, berwarna, dan terdapat noda kuning di dalamnya. Sedikit di atas pangkal daun mahkota memanjang menjadi taji dengan panjang 0,2-2 cm. Daun mahkota 5, lepas. Daun mahkota samping berbentuk jantung terbalik dengan panjang 2-2,5 cm, yang 2 bersatu dengan kuku, yang lain lepas tidak berkuku dan lebih pendek. Ada 5 benangsari dengan tangkai sari yang pendek, lepas, agak bersatu. Kepala sarinya bersatu membentuk tudung putih.Bunga terkumpul 1-3. Setiap tangkai hanya berbunga 1 dan tangkainya tidak beruas.Memiliki 5 kepala putik.
Anatomy
Mesofil pada daun terdiri dari kristal kalsium oksalat.Dorsiventral,
memiliki banyak bunga yang mengandung cairan yang tersimpan dalam petiolus dan
tangkai. Rhaphide-sacs sedikitnya tampak pada daun dan tangkai. Kadang-kadang
tampak ada bintik-bintik transparan pada daun yang seringkali berisi getah dan
atau raphides. Epidermis menyusun dinding sel yang tipis. Korteks relatif
sempit, bagian luarnya terdiri dari sel kolenkimatis yang kecil dan bagian
dalam besar.Perisikelnya tanpa sklerenkim. Batangnya yang keras ditegakkan oleh
jaringan dasar turgescent yang kuat.Berkas pembuluh sendiri-sendiri dan
terangkai dalam lingkaran, 12 di antaranya tampak pada potongan melintang.
Xilem menyusun jaringan dasar kecil dan berdinding sel tipis dengan pembuluh
besar yang melekatkannya, spiral berkembang baik dengan menebal. Rantai-rantai
floem dalam tiap berkas kecil, saling berhubungan. Yang menghubungkan adalah
sel kecil tanpa dinding. Pembuluh-pembuluh pada berkas tidak mengalami
perforasi. Interfascular kambium membangun batang tua di daerah jaringan sel
kecil. interfascular kambium memberi perkembangan pada dinding tipis jaringan
dalam. Jaringan ini sama dengan jaringan dasar xilem, hanya saja tidak memiliki
pembuluh. Pith mencekung di tengah, terisolasi, annular. Pembuluh pith spiral
dan menetap di solereder untuk membangun pith sebelum berkembangnya
berkas-berkas pembuluh. pith memiliki sel-sel yang besar yang mengeluarkan
getah dari parenkim dasar. Berkas raphides tampak pada korteks.
Fisiologi
Tanaman ini termasuk tanaman C3. Dalam sintesis C3, CO2 difiksasi ke gula berkarbon lima, yaitu ribulosa bifosfat (RuBP) oleh enzim
karboksilase RuBP (rubisko). Molekul berkarbon enam yang terbentuk tidak stabil
dan segera terpisah menjadi dua molekul fosfogliserat (PGA). Molekul PGA
merupakan karbohidrat stabil berkarbon tiga yang pertama kali terbentu sehingga
cara tersebut dinamakan sintesis C3.
Molekul PGA bukan molekul berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandung
energi yang lebih kecil dibandingkan satu molekul RuBP, sehingga fiksasi CO2 berlangsung spontan dan tidak memerlukan energi dari
reaksi terang (fotosintesis). Untuk mensintesis molekul berenergi tinggi,
energi dan electron dari ATP maupun NADPH hasil reaksi terang digunakan untuk
mereduksi tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL). Dua molekul PGAL dapat
membentuk satu molekul glukosa. Satu siklus Calvin telah lengkap bila
pembentukan glukosa disertai dengan regenerasi RuBP. Satu molekul CO2 yang tercampur menjadi enam molekul CO2.
Ketika enam molekul CO2 bergabung dengan enam molekul RuBP
dihasilkan satu glukosa dan enam RuBP sehingga siklus dapat dimulai kembali.
Penyakit Yang Dapat Diobati :
Peluruh haid, Kanker pencernaan, Bengkak, Reumatik, Bisul; Gigitan ular,
Radang kulit, Keputihan, Tulang patah/retak; Rasa nyeri, Anti-inflamasi,
tertusuk benda asing di kerongkongan.
Kegunaan
Peluruh haid, kanker, reumatik, bisul, gigitan ular, radang kulit, keputihan, patah/retak tulang, nyeri, anti-inflamasi, tertusuk benda asing di kerongkongan. Bagian-bagian yang bisa digunakan meliputi : batang, daun, bunga, biji.
Peluruh haid, kanker, reumatik, bisul, gigitan ular, radang kulit, keputihan, patah/retak tulang, nyeri, anti-inflamasi, tertusuk benda asing di kerongkongan. Bagian-bagian yang bisa digunakan meliputi : batang, daun, bunga, biji.
Biji :
peluruh haid, mempermudah persalinan (3-10 g direbus); kanker saluran
pencernaan bagian atas (5-60 g dierbus).
Bunga
: peluruh haid, mengakhiri kehamilan (dipakai bunga yang putih); pembengkakan
akibat pukulan, rematik, sendi, bisul, gigitan ular, dermatitis (pemakaian 3-6
g direbus).
Daun : keputihan (30-60 g daun segar direbus), tulang retak atau patah, nyeri.
Akar : peluruh haid (4-5 bonggol akar direbus,3-4 kali minum), anti inflamasi, rematik, tertusuk benda asing di kerongkongan (mengunyah akar dan menelannya dengan air hangat). Pemakaian luar
Daun : keputihan (30-60 g daun segar direbus), tulang retak atau patah, nyeri.
Akar : peluruh haid (4-5 bonggol akar direbus,3-4 kali minum), anti inflamasi, rematik, tertusuk benda asing di kerongkongan (mengunyah akar dan menelannya dengan air hangat). Pemakaian luar
Bunga :
pembengkakan, reumatik, bisul, radang kulit. lumat bunga segar, tempel pada
bagian yang sakit.
Dalam Dunia Pendidikan
Pacar
air sering digunakan untuk praktek IPA yaitu membuktikan pengangkutan/
transportasi yang terjadi pada tubuh tumbuhan. Caranya dengan memasukkan
tanaman pacar air di dalam wadah yang sudah diberi zat pewarna misalnya
merah, biru, atau kuning. Wadah yang digunakan biasanya dari kaca supaya
terlihat dari luar, dan pewarnanyapun hanya seperempat wadah saja. Setelah
direndam dengan posisi berdiri di dalam wadah yang telah diberi pewarna tersebut
selama 30 menit baru diadakan pengamatan. Hasil yang di dapat adalah
warna seluruh batang tanaman pacar air akan berubah sama dengan zat pewarna
yang merendamnya.
Sifat dan Khasiat :
Biji
pacar air rasanya pahit, pedas, sifatnya hangat, dan sedikit toksik. Berkhasiat
sebagai penghenti perdarahan (hemostatis), meningkatkan fungsi pencernaan,
mempunyai efek melunakkan massa yang keras (tumor), anti kanker, peluruh haid,
dan mempermudah persalinan (parturifasien).
Akar
berkhasiat anti radang, peluruh haid (emenagog). Daun berkhasiat penghilang
nyeri (analgesic), antiradang. Bunga berkhasiat peluruh haid, abortivum, dan
membuyarkan bekuan darah.
Kandungan Kimia :
Biji
mengandung saponin dan fixel oil (terdiri dari :-spinasterol, -ergosterol, balsaminasterol,
parinaric acid, minyak menguap, quercetin, derifat kaempferol, dan
naphthaquinon). Bunga mangandung anthocyanins, cyanidin, delphinidin,
pelargonidin, malvidin, kaempherol, quercetin. Akar mengandung cynadin
mono-glycoside.
Sifat Kimia dan
Farmakologis:
Terasa
pahit, hangat, sedikti toxic (beracun). Berkhasiat melancarkan peredaran darah,
melunakkan masa/benjolan yang keras..
Catatan
* Untuk menghindari keguguran, ibu hamil dilarang minum rebusan herba ini.
* Jika digunakan lebih dari satu minggu, bisa menimbulkan rasa kering di mulut, mual, dan tidak nafsu makan.Gangguan tersebut akan hilang dengan menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan selama 2-3 hari.
* Untuk menghindari keguguran, ibu hamil dilarang minum rebusan herba ini.
* Jika digunakan lebih dari satu minggu, bisa menimbulkan rasa kering di mulut, mual, dan tidak nafsu makan.Gangguan tersebut akan hilang dengan menurunkan dosis atau menghentikan pengobatan selama 2-3 hari.
* Bunga
segar yang dicampur dengan sedikit tawas dapat digunakan untuk mewarnai kuku.
Caranya, giling bunga dan tawas sampai halus, lalu turapkan pada kuku dan
balut. Buka keesokan harinya dan kuku sudah berwarna. Tawas bisa diganti dengan
air kapur atau perasan jeruk sitrun.
DAFTAR
REFERENSI
Rudy blog. Impatiens
balsamina. dikutip tanggal 19 Desember 2012 pukul 18.30 http://en.wikipedia.org/wiki/Impatiens_balsamina
Tidak ada komentar:
Posting Komentar