Kali ini aku akan bercerita
tentang seorang sahabat yang aku kenal 2 tahun yang lalu di dunia maya.aku
sebut saja namanya Abel, waktu itu aku masih beranjak kelas 2 SMA.awalnya aku
sering membaca sebuah karyanya di blogger.Aku kemudian mengambil emailnya dan
akhirnya aku mengirimi dia pesan aku mengatakan bahwa aku kagum dengan
karya-karyanya.Akhirnya perkenalan kami berlanjut dan ternyata dalam soal
pandangan dalam agama aku dengan diapun sama pola pikirnya.yah Abel dia adalah
orang asli sunda dia tinggal diBandung bagian barat dan umurnya lebih mudah
setahun dariku.Suatu hari aku mendapatkan pesan singkat di email “Teh abdi bade
angkat ka Makassar (aku mau kemakassar)jangan lupa teh aku dijemput dibandara
soalnya aku mah tidak teuh suasana Makassar kayak gimana atuh!kemudian akupun
membalasnya “wah bade angkat ka Makassar atuh neng, yoes tak tunggu yo’, Aku
iki seneng banget loh denger kamu bade angkat ka Makassar, iya hati-hati aja
yo’ kabarin kalo dah mau landas.
Jam 04:30 pesawat yang dari
Surabaya landas, Abel bilang kalu dia naik bus ke Surabaya terus naik pesawat
dari Surabaya-Makassar.Hatikupun senang tak menentu, senang karena sahabat yang
selama ini memberiku semangat dari jauh akhirnya bisa aku temui secara
langsung.Aku sudah stand by di bandara dari jam 04:00.akhirnya Abelpun
menelpon.Teh lagi dimana atuh aku dah turun neh.Akupun melirik sana-sini dan
akhirnya aku melihat sesosok abel yang selama ini membuatku penasaran dan
entahlah aku seolah sangat merindukannya.Masya’Allah ayu tenan si Abel,Tanpa
berpikir panjang aku langsung menghampirinya.Seperti seorang sahabat yang baru
bertemu setelah sekian lama berpisah kami saling berangkulan.Disitulah aku
mulai mengenal sesosok wanita shalih, Abel menganggapku sebagai kakaknya karena
umur kita berbeda, aku lebih tua 1 tahun.Abel sebenarnya mau pindah karena
takut dia merepotkanku, tapi aku melarangnya.Hari-hari yang kau lalui bersama
Abel sangatlah tenang, jam 04:30 dini hari dia pasti sudah bangun.Selepas
sholat subuh dia tidak pernah lupa membaca surah Ar_rahman.Akupun merasa
bersyukur dengan semua ini, Abel adalah seorang yang begitu taat, bicaranya
santun dan aku sangat senang dengan logat sundanya yang sangat khas, bicaranya
pelan dan runtun.
Suatu hari Abel mengatakan kalau
dia mendapatkan kerja disalah satu hotel berbintang di Makassar, Akupun sangat
senang mendengar kabar itu.Abelpun memulai aktifitasnya katanya dia dapat job
sebagai penerjemah bahasa.Hari-hari aktifitasnya membuatnya terlihat berubah,
tidak ada lagi abel yang senang bangun jam 04:30 dini hari, tidak ada lagi Abel
yang senang membaca surah Ar_rahman, akupun mulai menyadari perubahan
itu.Kucoba menasehatinya karena aku menggapnya sebagai saudaraku.”dik! kayaknya
pekerjaanmu itu terlalu menfortir tenagamu yah? Aku jarang melihat kamu sholat
dik,”apakah kamu lupa hakikatmu sebagai manusia” dengan santai Abelpun menjawab
“teh jaman yang membuatku begini setiap orang pasti akan mengalami yang namanya
revolusi pada hidupnya, tenang aja atuh teh, gampang soal itu, percaya aja sama
adikmu ini, semua ini hanya sementara aku terlalu sibuk tapi nantinya aku bisa
kayak dulu lagi. "Tapi bel Sholat itu kan kebutuhan jangan kamu
tinggalkan, kamu nggak takut apa kalo tuhan marah, bisa berabe loh Bel'....Yah
embak nakut-nakutin saja,,percaya deh mbak gak deh okey"1....
Semenjak saat itu aku merasa ad
yang aneh dengan Abel, kulihat mukanya selalu pucat pasi, seperti darah itu
sudah tidak mengalir lagi kewajahnya, hingga wajah yang dulunya ayu, adem dan
jika dipandang begitu menennagkan sekarang sudah tidak ada lagi,,abel yang dulu
tinggal kenangan, yang ada sekarang hanyalah abel yang berwajah kelabu. Hingga
suatu ketika, ketika ada waktu kosong akupun diam-diam menguntit ketempat
kerja Abel.Setelah sampai disana aku baru sadar, ternyata hotel ini terlihat
adem dari luar tapi Astaghfirullah didalmnya penuh dengan perbuatan
maksiat.Kucoba mencari tempat-tempat kerja Abel, susah juga karena begitu
banyak area dalam hotel itu, akhirnya setelah kulihat di atribut Abel yang
kebetulan dia punya dua attribute sebagai pekerja di hotel ini, akhirnya
kudapatkanlah ruangan itu.Perlahan-lahan kubuka pintu itu, meskipun agak ragu,
dan takut dengan semua reziko yang aku akan tanggung karena telah menguntit,
akupun membuka pintu itu perlahan-lahan "Krik!"…..Astaghfirullah hal
adziem ternyata aku melihat abel, dia sudah tidak memakai jilbabnya lagi
entahlah kemana perginya penutup kepalanya itu, kulihat banyak laki-laki
disampingnya yang lagi mabuk, kuhampiri Abel yang terlihat setengah sadar,
kutampar mukanya satu kali dia malah ketawa, seolah dia tidak mengenaliku, Abel
sudah memakan berbagai macam pil Extacy dari mana lagi kalo bukan dari
gigolo-gigola yang ditemaninya, hatiku benci, mengamuk dan sangat garang,
darahku naik sampai ubun-ubun kepalaku, sekana ingit mebuat rambutku rontok menahan
amarah yang memuncak, namun Tiba-tiba dia Ambruk, jiwa persahabatanku muncul
mengalahkan jiwa kebencianku, dengen menetes air mata kupapah badan itu, aku
membawanya kerumah sakit.biar bagaimanapun aku sudah menganggapnya saudara,
meskipun hati ini benci dengan perbuatannya tapi aku begitu manyayanginya.4
hari dirumah sakit akhirnya dia pulih kembali dari sakitnya.Dan tanpa kusadari
air mataku menetes ketika dia sampai bersujud-sujud didepanku, meminta maaf
atas kekeliruannya.Akupun tak kuasa kurangkul dia sebagai saudaraku.Semnjak itu
dia berhenti meniti kariernya dihotel itu, dia memilih berdiam di rumah
daripada melanjutkan karirnya yang sempat membuatku sangat marah kepadanya dan
memuatnya dia lalai menjadi seorang muslim yang baik.
Akhir-akhir ini begitu banyak
bencana kita lihat dari berbagai media massa, baik visual, audio ataupun
audio-visual, dan yang membuat saya senang Abelpun kini menjadi seseorang yang
sangat sosial, dalam setiap penggalangan dana untuk bantuan orang-orang yang
membutuhkan, dia selalu hadir menyumbangkan tenaganya untuk kepentingan orang
banyak dan yang membutuhkannya. Hingga suatu ketika si abel berkata
kepadaku “mbak!! Aku mau mengikuti baksos di daerah Malino, hanya satu hari
saja mbak.Akhirnya akupun mengizinkannya.” Yah pergi aja neng tapi ingat yo’
jaga kesehatanmu.Sore itu Abel beranjak keluar dari pintu rumah, diapun
berbalik sambil tersenyum, mbak sebelum aku pergi baksos aku hanya ingin
menitip satu pesan, tolong bunga kamboja yang ada didepan itu mbak siram baik-baik
dan simpankan untukku karena mungkin aku membutuhkannya setelah baksos
ini.Akupun menepuk pundaknya “inggih neng aku akan melaksanakannya.Dengan
tersenyum penuh arti Abelpun berbalik meninggalkanku kulihat Abel menjauh
seprti ada yang mengitkutinya dari belakang.tapi kucoba menpiskan bayangan itu.
Jam 20:00 ada yang mengetuk pintu
rumah, aku merasa heran selama ini tidak ada orang-orang yang pernah datang
selain Abel yang biasanya pulang dari kerja.Tapi abelkan lagi pergi, jadi siapa
yah?” akhirnya kulangkahkan kakiku menuju pintu kubuka pintu kulihat seorang
laki-laki yang sudah tua tersenyum kepadaku, kusuruh dia masuk tapi dia hanya
berkata tidak usah nak, aku hanya ingin menitipkan surat ini buat nak Abel,
tolong disampaikan yah?”akhirnya orang tua itupun pergi,belum hilang persaan
heran dihatiku, selama ini abel tidak pernah bercerita tentang orang tua tadi,
tapi entah kemana orang tua itu sudah menghilang, aku tidak habis pikir dengan
halusinasi ini. Jam 20:10 hpku berdering tapi anehnya nomer itu adalah nomer
yang sangat gila tidak pernah aku melihat nomer seperti itu 00004831000 wah
nomer area mana neh, bahkan diluar negeripun tidak ada kode seperti ini.dua
kali ada panggilan nomer aneh yang kedua kalinya muncul nomor aneh lagi
000015D13D wah kali ini mirip DD mobil aku semakin tidak mengerti aku masih
mengacukannya ada kali sitem yang salah kok nomernya begitu…dan akhirnya
panggilan yang ke tiga kalinya dengan nomer 00004831000 akupun tidak mau
berfikir lagi kuangkat telepon itu,,terdengar suara yang begitu sangat kukenal
dibalik sana Assalamualykum “teh gimana kabarnya aku kangen sama kamu teh, tapi
aku tidak bisa lagi pulang kerumah Karena aku lagi sibuk banget neh!” aku
seperti terhipnotis antara sadar dan tidak kujawab salam itu, “aku tidak tahu
kenapa aku merasakan perih didalam dadaku, “oh kamu atuh neng kenapa bisa
nomernya kayak gitu? Kamu beli dari mana atuh neng?Yah teteh kan disini mah
nomernya kayak gitu semua gak ada yang lain atuh lain suasananya dengan disitu
atuh teteh.”eh neng tadi ada orang yang menitip surat buat kamu orang tua
neng.Iku sapamu?”oh itu mah bapakku teh, udah nanti dibaca aja habis aku nelpon
tidak apa-apa baca ja.Teh udah dulu yah ada kerjaan neh..iya atuh neng kerja
aja!tapi entah mengapa tiba-tiba mimik suaranya berubah.”teh…!!!apapun yang
terjadi aku sayang sama teteh, aku mencintaimu seperti saudaraku sendiri
terimakasih teh atas kebaikanmu selama ini,,belum sempat aku tanggapi tiba-tiba
telponnya terputus.Aku lihat dilayar hpku ada panggilan tunda, akupun lalu mengangkat
telpon itu!”assalmualykum iyya anda dengan siapa?Mbak kami dari pihak
kepolisian apakah bener ini dengan mbak sayyidatun nisa’?”iya benar pak! Ada
apa yah pak?begini mbak apakah anda mengenal Abeliyah al ma’rifah?”iya
pak!sekitar sejam yang lalu mobil yang ditumpanginya kecelakan dan saudari
Abeliyah salah satu korban yang sudah tidak bisa ditolong lagi, tanpa sadar
akupun jatuh dan semuanya gelap,setengah jam kemudian aku sudah berad didalam
kamr entahlah siap yang mengangkatku kesana, tapi tidak ada satu orang pun
didekatku, kulihat surat yang tadi diberikan bapaknya Abel, kubuka surat itu
tak terasa air mataku menetes ternyata surat itu bukan untuk abel tapi
untukku.didalam surat itu ada foto-foto yang entahlah foto-fotonya siapa.kubaca
surat itu perlahan-lahan
Dear teteh yang kucintai
Teh entahlah aku harus berkata
apalagi untuk mengucapkan semua rasa terimakasihku kepadamu.Engkau yang selama
ini membimbingku, memberiku nasehat dengan segala kelambutanmu,teh tidak ada
yang bisa aku persembahkan buatmu hanya setulus cinta yang selalu kusematkan
dalam hatiku, bahwa kau adalah kakakku yang senantiyasa menbarkan cintanya
untukku, cintamu begitu tulus kepadaku,,Teh untuk yang terakhir kalinya
kusampaikan peluk cium dan rindu yang membahana disanubariku,Abdi nyaah ka
teteh sapertos ka wargi nyarira (Teh aku mencintaimu seperti saudaraku sendiri)
maafkan kesalahan adikmu dan ikhlaskanlah aku pergi dari bumi cinta Allahu
ta’ala, terimakasih atas semua hidup yang telah kau berikan padaku,,aku akan
merindukanmu disana, jangan lupa teh petiklah satu bunga kamboja jikalau engkau
rindu kepadaku karena aku akn hadir diharum semerbak bunga kamboja
itu.Teh,,hanya ini yang bisa aku sampaikan dan adapun foto-foto itu.Itu adalah
keluargaku, dan semu yang ada didalam foto itu telah tidak ada didunia fana
ini.dan akhirnya sekarangpun telah menyusul mereka, dan ketahuilah sesungguhnya
ayahku yang memberimu surat itu telah meninggal dari berpuluh-puluh tahun yang
lalu karena cintamu kepadaku yang membuat orang tuaku datang kepadamu, Karena
dia sangat menghargaimu dan rela mengorbankan apaun demi kamu
memeliharaku,,teh,,!! Hanya ini yang sempa kugoreskan semoga kamu senantiyasa
dalam Lindungannya,,,ALLAHU YUSALLIMUUKA
ADIKMU
ABEL
Aku membuka Hpku kembali nomer
00004831000 ini ternyata kalo dibaca bertuliskan ABEL (4831) sedangkan nomor
yang ini 000015D13D kalo diperhatikan bertuliskan IS DIED (15D13D) Dengan
meneteskan air mata, kutatap wajah sahabatku dalam-dalam, yah Abeliyah telah
berpulang keRahmatullah pada tanggal 8 Juli 2008, Begitu banyak yang tak sempat
aku lukiskan tentang dia, karena dia begitu indah dihidupku.Yah dia
disemayamkan pada tanggal 9 juli keesokan harinya,Tinggal aku merenung mencoba
memetik hikmah dibalik semua ini.Sore itu kupandangi bunga kamboja yang ada
disudut rumahku, kulihat Abel melambaikan tangan dan tersenyum kepadaku,Aku
hanya bisa meneteskan air mataku, biarlah ya Allah aku akan mencoba tegar
karena Engkau telah mengambil orang yang kucintai dihidupku, Semoga semua ini
membuatku semakin mendekatkan diriku kepadaMu, tempatkanlah Abel dan
keluarganya disisiMu yang tertinggi, dan lapangkanlah kuburannya.
SAHABAT
Masih kuiringi
kepergianmu
dengan
sekelumit tangis yang tak kunjung reda
jika air mata
ini adalah derita
biarlah aku
menumpahkannya semua
agar derita ini
tak lagi membuatku menangis pilu
namun
dipenghujung tangis
telah
kutumpahkan semua air mata
namun derita
ini tak kunjung reda
yang ada
hanyalah bekas-bekas luka baru yang mengaganga
Sahabat
Masih belum
reda hujan disore ini
mengiringi
kepergianmu
aku tak kuasa
menahan tangis ketika
melihat tubuhmu
terbujur kaku
bunga kamboja
yang kau titip itu
kini menghiasi
hariku dengan tangis
dengan hati
yang terus mendung
dan berawan
berarak,menutupi
eloknya pelangi
disenja itu
kuikhlaskan
kepergian ini
hingga aku tak
bisa mengucapkan
kata-kata lagi
untu mengatkan
selamat tinggal
untuk persahabatn ini
semoga engkau
tenang disisiNya
sahabat,,,,berbahagiahlah
engkau disana
i missing
you...
Karya ini aku
persembahkan untuk Sahabatku yang Entah dimana dia berada
Karya:Nur samawiah
4 desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar